Judul buku : Slow Living, hidup bukanlah pelarian tapi perjalanan
Karya: Sabrina Ara
Sering kali kita merasa harus mengejar segala pencapai-an-entah karier, materi, ataupun status sosial-demi sebuah label kesuksesan. Dan, nilai kesuksesan tersebut sayangnya diukur dengan standar hidup orang lain.
Jika bisa lebih sukses dari orang lain, tentunya akan dianggap lebih terhormat. Untuk itulah, kita selalu merasa tidak cukup hanya berjalan, tetapi harus berlari supaya tidak ketinggalan.
Demi label kesuksesan yang dicapai lebih cepat, kita rela menjadi orang yang miskin waktu dan memiliki kebahagiaan yang tidak menentu. Belum lagi jika kesehatan terganggu karena mesin dalam tubuh terus terpacu. Apakah tidak sayang dengan diri sendiri?
Nyatanya, hidup cepat tidak selalu tepat untuk semua orang. Ada yang sukanya lari, tetapi mungkin kita cocoknya berjalan kaki. Memang lebih lambat, tetapi toh pada akhirnya akan sampai juga pada tujuan. Mengapa harus memaksakan diri untuk mengambil kecepatan yang sama dengan orang lain, jika kemampuan kita berbeda?
Jangan menyiksa, sayangilah dirimu. Bergerak cepat di lintasan yang tidak cocok untukmu justru bisa berbahaya, bukan? Cobalah melambat, karena hidup adalah perjalanan, bukan pelarian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar