Kamis, 24 April 2025

Fall in Love with Senior


Fall in Love with Senior adalah novel debut Sonya Nadila, yang sebelumnya dikenal melalui platform Wattpad dengan nama pengguna Sonyandla. Novel ini diterbitkan oleh Bintang Media pada tahun 2019 dan terdiri dari 200 halaman
Novel ini mengisahkan Jill Keysheva Carey, seorang siswi baru yang mengalami cinta pertama yang rumit. Pada hari pertama Masa Orientasi Siswa (MOS), Jill secara tidak sengaja menabrak seorang kakak kelas bernama Darrel Merrick Dirgantara. Darrel dikenal sebagai siswa populer dan tampan, namun memiliki reputasi nakal. Seiring waktu, Jill mulai menyadari bahwa ia memiliki perasaan terhadap Darrel. Namun, situasi menjadi rumit ketika Jill mengetahui bahwa Darrel adalah sepupunya sendiri. Kisah ini menggambarkan dilema emosional Jill antara perasaan cinta dan norma keluarga, serta bagaimana ia menghadapi kenyataan tersebut. 


Nilai Moral:
Kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain
Jill menunjukkan pentingnya bersikap jujur terhadap perasaan dan kenyataan, meskipun pahit dan menyakitkan.


Pengalaman sesi latihan dan Paskah di Stasi Koit



Paskah tahun ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi saya, terutama karena saya terlibat langsung dalam kegiatan kor di Stasi Koit. Semuanya bermula sekitar satu bulan sebelum perayaan Paskah. Kami, para anggota kor, mulai berkumpul untuk latihan di kampus kecil kami setiap sore setelah selesai kuliah.

Latihan pertama agak kacau karena banyak dari kami belum pernah bernyanyi bersama sebelumnya. Tapi berkat semangat dan bimbingan dari kakak pelatih kami, Kak Aldi , kami perlahan mulai memahami not-not lagu dan membangun harmoni suara. Lagu-lagu yang kami latih tidak hanya lagu-lagu Paskah yang penuh sukacita, tapi juga lagu-lagu syahdu yang mengiringi masa-masa Tri Hari Suci. Setiap latihan diisi dengan canda tawa, tapi juga keseriusan karena kami ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan umat.

Seminggu menjelang Paskah, latihan semakin intens. Kami latihan sangat serius. Meski lelah, saya merasa sangat bahagia karena latihan kor ini juga mempererat hubungan antarumat. Kami saling mendukung, saling menyemangati, dan bersama-sama tumbuh dalam iman.

Hari Paskah pun tiba. Suasana Stasi Koit begitu meriah, dihiasi dengan bunga-bunga segar dan kain-kain putih yang melambangkan kebangkitan Kristus. Kami berdiri dengan seragam batik, siap melayani dalam Misa Paskah. Saat lagu pembukaan dinyanyikan, rasa gugup saya perlahan hilang. Suara kami menyatu, mengalun memenuhi ruang Gereja 

Dari latihan yang penuh perjuangan sampai pentas yang membanggakan, pengalaman ini mengajarkan saya arti kerja sama, ketekunan, dan pelayanan. Saya berharap tahun depan bisa kembali mengambil bagian, mungkin juga mengajak lebih banyak anak muda untuk ikut aktif dalam kegiatan gereja.




Rabu, 23 April 2025

Kiss That Frog!"by Brian Tracy and Christina Tracy Stein"

 

This book discusses how to transform negative thoughts, bad habits, and self-doubt (symbolized as "frogs") into positive forces that drive personal and professional success. Through principles of positive psychology and motivational techniques, the authors show that everyone has the power to overcome mental and emotional obstacles by changing their way of thinking.

The core message of the book is that we can “kiss our frogs”—meaning to accept, understand, and then transform our negative thoughts or feelings—in order to reach our highest potential. By shifting self-perception, developing self-confidence, and replacing limiting beliefs with empowering ones, we can live a happier, more productive, and more meaningful life.

Selasa, 22 April 2025

Puisi Tentang Asistensi Paskah

Langit cerah menyambut pagi,  
Langkah kecil menuju Koit bersemi,  
Di antara hijau bukit dan ladang sunyi,  
Hati bersorak, penuh sukacita berseri.

Stasi kecil, namun hangat menyapa,  
Warga tersenyum, tulus tanpa cela,  
Persiapan Paskah bersama mereka,  
Menjadi cerita yang takkan sirna.

Lilin dinyalakan, doa dilangitkan,  
Anak-anak bernyanyi penuh harapan,  
Salib dihiasi, altar ditata,  
Tuhan hadir di tengah tawa.

Asistensi bukan sekadar tugas,  
Tapi perjumpaan yang penuh makna luas,  
Belajar mencinta dalam kesederhanaan,  
Menemukan Tuhan dalam keakraban.

Oh Koit, engkau beri warna baru,  
Pada iman yang kadang sayu,  
Kini Paskah terasa lebih nyata,  
Karena cinta nyata terasa di sana.

Selasa, 15 April 2025

Sinopsis


Sinopsis Buku "Reclaiming Conversation karya Sherry Turkle"

Dalam Reclaiming Conversation, Sherry Turkle mengungkap keprihatinannya terhadap dampak teknologi digital—khususnya ponsel pintar dan media sosial—terhadap kualitas komunikasi manusia. Lewat penelitian bertahun-tahun, Turkle menunjukkan bahwa meski teknologi memungkinkan koneksi instan, ia justru mengikis percakapan tatap muka yang mendalam, spontan, dan empatik.

Buku ini disusun berdasarkan metafora "tiga kursi" dari Henry David Thoreau: satu untuk kesendirian, dua untuk persahabatan, dan tiga untuk masyarakat. Turkle menjelaskan bagaimana ketiganya—kesendirian yang bermakna, hubungan intim, dan diskusi publik—terganggu akibat ketergantungan pada gawai. Ia juga menyoroti penurunan empati, khususnya pada anak-anak dan remaja, akibat minimnya pengalaman dalam percakapan langsung.

Namun, Turkle tidak menyerukan penghapusan teknologi. Sebaliknya, ia mengajak pembaca untuk lebih sadar dan bijak dalam menggunakannya. Dengan pendekatan optimis, ia menekankan pentingnya “mengklaim kembali percakapan” sebagai fondasi bagi pembentukan identitas, hubungan, kreativitas, dan pemahaman yang lebih dalam di berbagai ranah kehidupan.

Senin, 14 April 2025

Like Brother, Like Sister

Kim Na Eun adalah siswi kelas satu SMA yang ceria, penuh semangat, dan terkadang sedikit ceroboh. Dalam kesehariannya, ia menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja hingga suatu hari hatinya terpaut pada sosok sempurna di sekolahnya: Lee Min Hyun, kakak kelas tampan, pintar, dan populer yang dijuluki “Pangeran Lee”. Sayangnya, Min Hyun dikenal dingin dan sulit didekati.

Dengan semangat membara, Na Eun memutuskan untuk mendekati Min Hyun, meski tahu jalannya tidak mudah. Berbekal bantuan sahabatnya yang setia, Nam Bong Kyu, serta saran dari kakaknya yang aneh tapi jenius, Kim Dae Ho—penggila manhwa strategi pertempuran—Na Eun mulai merancang pendekatan berdasarkan taktik dari dunia fiksi.

Langkah demi langkah, Na Eun berusaha membuat Min Hyun memperhatikannya. Tapi cinta tak pernah sesederhana itu. Di tengah usahanya, muncul dua sosok lain yang membuat situasi semakin rumit: Dhong Cul, siswa ceria dan blak-blakan yang selalu membuat Na Eun tertawa, serta Ju Hee, gadis populer yang ternyata juga menyukai Min Hyun.

Di antara strategi cinta yang konyol, persaingan yang diam-diam memanas, dan hubungan hangat dengan kakaknya yang terus memberi dukungan (dengan caranya sendiri), Na Eun mulai belajar bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tapi tentang keberanian untuk jujur pada perasaan sendiri.

Minggu, 13 April 2025

Saat Kau Datang Kembali

Dulu, kamu pergi—  
melangkah yakin, meninggalkanku dalam kebingungan.  
Katamu, waktu akan menunjukkan segalanya,  
tapi kamu hanya menghilang,  
jadi kenangan yang terus tertinggal.

Aku belajar berdiri sendiri,  
menjalani hari tanpa bayanganmu,  
membuang namamu dari pikiranku,  
meski kadang masih muncul dalam mimpi yang diam-diam menyakitkan.

Sekarang kamu kembali,  
bukan sebagai harapan,  
tapi sebagai kenangan yang tiba-tiba hadir,  
di sela tugas kampus dan kopi yang tak sempat diminum.

Kamu hanya bertanya, “Apa kabar?”  
Kata sederhana,  
tapi cukup untuk mengguncang hati  
yang sudah lama belajar tenang.

Aku melihat pesanmu,  
bukan dengan rindu,  
tapi dengan hati yang sudah dewasa  
karena luka yang dulu kamu tinggalkan.

Aku bukan lagi gadis yang menangis dalam sepi,  
aku sekarang perempuan yang tahu cara memilih,  
bukan hanya menunggu.

Dan kalau kamu datang untuk mengulang,  
mungkin aku akan tersenyum,  
tapi tidak akan memulai lagi.

Karena kadang, yang pernah pergi memang harus tetap jauh,  
supaya hati ini tidak jatuh kembali.

Aku dan Perjalananku


Tak ada yang lebih berat dari memendam mimpi, sementara hidup memaksamu memilih jalan yang berbeda. Setelah lulus SMA, saat teman-temanku sibuk memilih kampus dan jurusan impian mereka, aku justru tidak terpikir sedikit pun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Bukan karena orang tuaku tak mampu membiayai, tapi aku melihat banyak lulusan sarjana yang akhirnya menjadi pengangguran, atau bekerja di bidang yang tak ada hubungannya dengan jurusan mereka dulu. Hal itu membuatku ragu—untuk apa kuliah jika pada akhirnya tak menjamin masa depan?

Aku pun memutuskan untuk mencari pekerjaan. Aku diterima bekerja di salah satu kafe di Labuan Bajo. Hari demi hari kulewati, penuh dengan tantangan yang tak pernah kuduga. Dunia kerja ternyata jauh dari kata mudah. Ada kalanya aku merasa lelah, ingin menyerah, bahkan mempertanyakan keputusanku sendiri.

Namun, titik balik hidupku terjadi saat musibah datang. Uang dalam jumlah jutaan hilang—dan aku harus bertanggung jawab. Saat itu dunia terasa runtuh. Tapi anehnya, dari sanalah aku belajar menjadi kuat. Aku belajar menelan pahitnya kenyataan dan bangkit, perlahan tapi pasti.

Pengalaman itulah yang membuka mataku, bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar, tapi tentang pembentukan karakter, wawasan, dan masa depan yang lebih baik. Aku ingin lebih dari sekadar bertahan. Aku ingin tumbuh, berkembang, dan punya kendali atas hidupku.

Kini aku bersyukur. Semua yang kulalui menjadi bekal berharga yang membawaku ke titik ini—menjadi mahasiswa di UNIKA St. Paulus Ruteng, jurusan yang kupilih dengan kesadaran dan harapan baru. Perjalanan ini belum selesai, tapi aku telah memulainya dengan keyakinan.

Aku dan perjalananku adalah tentang keberanian untuk berubah, untuk percaya lagi pada mimpi yang sempat tertunda. Dan aku tahu, selama aku terus melangkah, Tuhan akan menunjukkan jalan.

Senin, 07 April 2025

Jalan Pasti Berujung

Buku karya Benyaris Adonia Pardosi
Yang berjudul:jalan pasti berujung, hari cerah untuk si anak petani

Menceritakan perjuangan menjadi anak seorang petani, setiap hari harus bekerja untuk mendapatkan uang supaya bisa membelikan sesuatu yang diinginkan.

Hidup di keluarga miskin bukan hal yang mudah, setiap hari pulang sekolah harus pergi ke ladang membantu kedua orang tua. Pulang pasti sore hari karena harus bisa membawa hasil di kebun. 

Kadang kalo tidak ada uang mereka harus membantu diladang orang dan mendapatkan imbalan untuk uang jajan disekolah maupun membeli keperluan rumah.

Mimpi yang besar akan bisa dicapai apabila ada niat dari diri dan dukungan orang tua. Mereka diharuskan untuk sekolah sampai SMA dan tidak dipaksa untuk kuliah apa bila mereka niat untuk lanjut ke jenjang perguruan tinggi. Kedua orang tua mereka mengharapkan mereka untuk sekolah yang rajin agar nasib tidak seperti kedua orang tua mereka.

Nilai moral yang diambil adalah  keadaan tidak menghalangi untuk bermimpi dan harus giat untuk bekerja dan belajar untuk menjadi yang lebih baik.

Cinta di Batas Biarritz

Judul Buku: Cinta di Batas Biarritz Penulis:  D.S.M. Dedelidae Menceritakan tentang Arlan dan Mori telah menjalin hubungan sejak...